DAHSYATNYA SURAH WAQIAH
Membaca al-Quran bagi orang yang beriman memberi manfaat baik saat ia masih menjalani kehidupan di dunia, maupuan kehidupan sesudahnya. Manfaat bagi pembaca al-Quran tanpa diminta Allah swt pasti menganugerahkannya, asalkan membacanya dilakukan dengan penuh keihlasan dan bertujuan taqarrub kepada Allah swt. Jika hendak digambarkan, ibarat orang berkenan memiliki lorong atau ruang di bawah bangunan, misalkan ruang di bawah tempat tidur (bahasa jawa longan), maka orang tersebut tidak bisa mendapatkannya begitu saja tanpa ada benda yang menyebabkan adanya “longan”. Ini berarti, jika kita membeli tempat tidur maka saat tempat tidur itu kita gunakan maka secara otomatis kita akan memiliki longan. Sama halnya dengan jika kita membaca al-Quran, setelah al-Quran kita maka kita secara otomatis akan dinegrahi Alla swt beberapa karunia yang sesuai dengan spesifikasi surah atau ayat yang kita baca.
Orang yang rajin membaca surah al-Waqiah maka ia akan memperoleh beberapa anugerah dari Allah swt saat kehidupan kita di dunia ini, anugerah dimaksud antara lain kemakmuran dalam menjalani kehidupan di dunia ini, bahkan isnyaallah terhindar dari kehidupan serba kekurangan dalam tanda kutip terhindar dari kefakiran perekonomian dalam hidup. Hal ini tidak lain adalah bagian kecil anugerah dari Allah swt bagi orang beriman yang secara istiqomah membaca surah al-waqiah, baik ia meminta atau tidak meminta akan turunnya anugerah tersebut. Beberapa Riwayat tentang anugerah atau keistimewaan yang diperoleh bagi pembaca surah al-waqiah sebagai berikut :
Dialog Usman bin Affan dan Abdullah bin Masud :
Al-Hafidl Abi al-Abbas Jafar bin Muhammad Al-Mustaghfiri dalam kitabnya “Fadloil al-Quran” meriwayatkan dialog sahabat Sayyidina Usman bin Affan dan Abdullah bin Masud radhiyallahu anhuma sebagai berikut :
Suatu ketika sahabat Abdullah bin Masud ra. sedang menderita sakit parah (menjelang wafat) dijenguk oleh Sayyidina Usman bin Affan ra., Usman bin Affan bertanya kepada Abdullah bin Masud : Apakah yang kau pikirkan ?. Abdullah bin Masud menjawab : Aku memikirkan dosa-dosaku, Usman bin Affan berkata : Apa yang kau inginkan ? Abdullah bin Masud menjawab : Aku menginginkan rahmat Tuhanku, Usman bin Affan berkata : Apakah kamu tidak memanggil thobib (dokter) ?, Abdullah bin Masud berkata : Thobib untuk mengobatiku sakit ? Usman bin Affan berkata : Apakah aku panggilkan dokter untukmu ? Abdullah bin Masud menjawab : Tidak ada kebutuhanku untuk itu (aku tidak butuh kedatangan dokter untuk mengobatiku), Usman bin Affan berkata : Apakah kamu memikirkan putri-putrimu (kuatir terhadap putri-putrimu setelah kaumeninggal dunia, sahabat Abdullah bin Masud termasuk sahabat yang memiliki putra cukup banyak tetapi menurut pandangan secara umum keadaan ekonominya tidak termasuk orang kaya) ? Abdullah bin Masud menjawab : Tidak ada kekuatiran bagiku dengannya, sungguh aku perintahkan putri-putriku membaca surah al-waqiah, dan sungguh aku mendengar Rasulullah saw bersabda :
مَنْ قرأ سورةَ الواقعةِ في كلِّ ليلةٍ لـم تُصِبْهُ فاقةً ابداً
Barangsiapa yang membaca surah al-waqiah setiap malam ia tidak akan menderita kefakiran (kekurangan harta) selama hidupnya.
Hadis Riwayat Imam Baihaqi :
عن ابن مسعودٍ رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم مَنْ قرأ سورةَ الواقعةِ في كلِّ ليلةٍ لـم تُصِبْهُ فاقةً ابداً وكان ابن مسعودٍ يأمُرُ بَناتِهِ يَقْرَأْنَ بِـها كلَّ ليلةٍ
(رواه البيهقي،في شعب الإيمان)
Artinya :
Diriwayatkan dari Ibnu Masud Rasulullah saw bersabda : Barang siapa membaca surat al Waqiah setiap malam, kemiskinan tidak akan menimpanya selamanya. Dan Ibnu masud memerintahkan putra putrinya agar membacanya setiap malam. (HR. Al-Baihaqi, dalam kitab Syubul Iman)
Hadis dalam ad-Durrul Mantsur Imam Suyuthi :
عن أنس عن رسول الله صلى الله عليه و سلم : قال سورةَ الواقعةِ سورة الغنى فأقرأوها وعلموها أولادَكم
(رواه ابن مردويه)
Artinya :
Diriwayatkan dari Anas, dari Rasulullah saw., beliau bersabda : Surat al Waqiah adalah surah kaya (pembacanya insyaallah dikarunia hidup dalam kecukupan rizqinya), maka bacalah dan ajarilah anak kalian. (HR. Ibnu Mardawaih, dalam kitab ad-Durrul Manstur As-Suyuthi)
عن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : علموا نساءكم سورةَ الواقعةِ فإنـها سورة الغنى
(رواه الديلمي)
Artinya :
Diriwayatkan dari Anas ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Ajarilah (perintahkan untuk membaca) perempuan kalian surat al Waqiah sesungguhnya surat al Waqiah adalah surah kaya. (HR. Ad-Dailami, dalam kitab ad-Durrul Manstur As-Suyuthi)
أخرج أبو عبيد عن سليمان التيمي قال : قالت عائشة لا تُعْجِزُ إحداكنَّ أن تقرأ سورةَ الواقعةِ
(الدرالمنثور)
Artinya :
Diriwayatkan Abu Ubaid, dari Sulaiman al-Timy, ia berkata : Aisyah rah berkata : Tidak akan menjadi lemah (hidup serba kekurangan) salah satu dari kalian jika membaca surat al Waqiah. (as-Suyuthi dalam kitab ad-Durrul Manstur)
Kisah Orang Istiqomah Membaca surah al-Waqiah !
Saat negara kita Indonesia dilanda krisis moneter tahun 1999 kegoncangan perekonomian dialami oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Diantara sekian juta penduduk Indonesia yang terdampak krisis ekonomi 1999 adalah seorang pengusaha kayu, sebutlah ia dengan nama samaran “Bejo Banget“. Sebelum krisis melanda negara Indonesia, usaha yang ditekuni Bejo Sanget selama ini menyebabkan kekayaan yang ia miliki melimpah ruah, ia dicintai teman-temannya, ia juga dicintai keluarganya tidak ketinggalan mertuanya juga sangat menyayanginya.
Saat usaha Bejo Sanget mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi tahun 1999 ia ditinggalkan oleh teman-teman yang semula dekat dengannya, ia dihinakan oleh mertuanya, yang tersisa hanya cinta anak dan istrinya. Bejo Sanget juga mendapat tekanan dari mertuanya agar menceraikan istrinya, namun kesetiaan sang istri terhadap suami dan anak-anaknya, serta keteguhan hati (sikap tawakkal) sang istri dalam menerima takdir Allah swt mengantarkan ia menolak permintaan orang tuanya untuk bercerai. Ia tetap teguh menerima suami dan anak-anaknya yang sedang menderita kebangkrutan ekonomi.
Di saat kegundahan yang semakin diderita, sang istri selalu menyemangati Bejo Sanget, Ia bilang kepada suaminya “kita masih memiliki Allah, hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan perlindungan, kita tak boleh putus asa”. Bejo Sanget, merespon dengan jawaban yang begitu indah, “aku tidak putus asa, tapi kamu harus sabar dan membantu dengan doa”, ia meneruskan jawabannya “bacalah surah al-waqiah setiap malam, jika perlu bacalah sehabis ashar dan sehabis shubuh secara terus menerus”. Mendengar jawaban sang suami, ia bertanya “loh koq baca surah al-waqiah”, Bejo Sanget menjawab dengan jawaban yang meyakinkan “kata kiyai saya barangsiapa menbaca surah al-waqiah maka dirinya akan terlepas dari kesulitan ekonomi, bahkan akan dijauhkan dari kefakiran”. Sang istri bertanya : Berapa banyak aku harus membaca surah al-waqiah, Bejo Sanget menjawab sebanyak-banyaknya.
Kesungguhan ikhtiar Bejo Sanget dan istrinya membuahkan hasil, ia akhirnya bekerja pada suatu perusahaan atas jasa temannya, tapi pekerjaan ini dilakukan tidak terlalu lama sebab gaji yang diterimanya sedikit tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Akhirnya ini merintis usaha bidang batik, kemudian dikembangkan di bidang lainnya, istrinya juga merintis usaha lain. Akhirnya, berkat pertolongan Allah swt dengan wasilah mengamalkan bacaan surah al-waqiah keluaga Bejo Sanget perekonomiannya kembali tumbuh dan hidupnya menjadi sejahtera.
Komentar atas hikayah :
Telepas dari qudrat iradat Allah swt., Jika dicermati secara seksama keberhasilan Bejo Sanget lepas dari kesulitan hidup yang dihadapi setelah mengalami kehidupan dengan harta yang melimpah, kemudian dilanda kebangkrutan, lalu bangkit langkit lagi, didapat beberapa faktor :
Pertama :
Menerima dengan lapang dada terhadap keadaan yang diterima atau kepasrahan menerima ketentuan Allah penuh dengan keihlasan jiwa dan raga (sikap tawakkal), dan hal ini dilakukan secara kompak dalam elemen keluarga. Sikap tawakkal yang demikian ini sesungguhnya merupakan amal utama yang memberi manfaat kepada Bejo Sanget. Hal yang demikian ini berlaku untuk semua orang beriman, bukankah Allah swt berfirman dalam surah ath-Tholaq ayat 3.
ومن يتوكل على الله فهو حسبه
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)
Orang yang bertawakkal sesungguhnya ia telah menyerahkan urusannya kepada Allah swt., dan tidak menyerahkannya kepada sesama manusia, maka hal ini berakibat pada datangnya pertolongan Allah swt., seperti yang dialami keluarga Bejo Sanget. Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di atas mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagai berikut :
عن عبد الله ابن مسعود قال : قال رسول الله ثلى الله عليه وسلم : منْ نزَلَ به حاجةً فأنْزَلـها بالناس كان قَمِناً أنْ لا تَسْهَلَ حاجتَهُ ، ومنْ أنزَلَـها بالله آتاه اللهُ برِزْقٍ عاجِلٍ ، أو بـمَوْتٍ آجِلٍ
(رواه أحمد)
Diriwayatkan dari Ibnu Masud, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang mempunyai suatu keperluan, lalu ia menyerahkan kepada manusia, maka dapat dipastikan bahwa keperluannya itu tidak dimudahkan baginya. Dan barang siapa yang menyerahkan keperluannya kepada Allah swt., maka Allah akan mendatangkan rezeki yang segera atau memberina kematian yang ditangguhkan (dikaruniai usia panjang). (HR. Imam Ahmad bin Hambali)
Ketahuilah bahwa Tawakkal adalah amal yang utama sebagaimana dialog antara sahabat Salman al-Farisi dan Abdullah bin Salam. Mughirah bin Abdurrahman bercerita (sebagaimana diriwayatkan Abu Nuaim asl-Ashfahani) : Suatu saat Salman al-Farisi bertemu dengan Abdullah bin Salam, Salman berkata kepada Abdullah : Jika aku nanti meninggal dunia sebelum kamu berilah kabar kepadaku sesuatu yang kamu alami, dan jika kamu meninggal dunia sebelum aku berilah khabar padaku. Mughirah berkata : Maka Salman al-Farisi yang mennggal dunia mendahului Abdullah bin Salam, maka Abdullah bertemu Salman (dalam mimpinya), Salman bertaya kepada Abdullah : bagaimana kabarmu wahai Aba Abdillah ?, Abdullah menjawab : Keadaanku baik-baik saja. Kemudian Abdullah bertanya kepada Salman : Amal apakah yang kamu temui sebagai amal yang paling utama ? Salman menjawab : Saya menemukan tawakkal sebagai sesuatu (amal) yang menakjubkan.
Kedua :
Tawakkal dilakukan secara proporsional, yaitu dengan tetap melakukan ihtiar sesuai dengan kemampuan dan berdoa sebagai wujud pengabdian kepada Allah swt. Suatu saat ada seorang ditanya oleh Rasulullah saw., mengapa ontamu tidak kamu ikat, orang itu menjawab : saya tawakkal ya rasulallah. Kemudian Rasulullah saw berkata : Ikatlah ontamu kemudian tawakkal kepada Allah.
Ketiga :
Keluarga Bejo Sanget selain tawakkal juga berikhtiar untuk mencari bentuk atau jenis pekerjaan baru, ia juga bermunajah dengan membaca surah al-waqiah. Hal ini dilakukan secara istiqomah dengan penuh ketulusan dan berharap akan anugerah Allah swt. Akhirnya, keluarga Bejo Sanget memperoleh jalan keluar atas masalah kesedihan yang dialami, dan hidupnya menjadi makmur kembali barokah mengamalkan bacaan surah al-waqiah secara istiqomah.
Akhirnya, perlu kita renungkan. Saat waah covid-19 melanda beragai negara termasuk Indonesia, tentu berdampak bagi kehidupan perekonomian secara umum. Berapa orang yang kehilangan pekerjaan, sehingga tidak bisa menafkahi keluarga. Berapa pula orang yang mengalami penurunan pendapatan, yang berakibat menurunnya kualitas hidup. Berapa pula pertambahan jumlah keluarga miskin yang timbul sebagai dampak wabah covid-19. Sebagai orang beriman tidak perlu khawatir, bacalah secara istiqomah surah al-waqiah, sembari bersungguh-sungguh munajat kepada Allah swt., serta berihtiar tanpa henti. Insyaallah saat dampak wabah covid-19 berakibat pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Allah Yang Maha Kaya menganugerahkan rizki kepada kita. Ada baiknya juga kita amalkan apa yang dikatakan oleh Qodli Syech Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya “Saadatud Daraini fis Sholati ala Sayyidil Qounaini”.
وإنْ أرادت كثرة الـخير والرزق فداوم على قراءة الـم نشرح وسورة الكافرون
Jika kalian berkeinginan memperoleh enugerah kebaikan yang melimpah dan rizzki yang melimpah juga maka biasakan (secara istiqomah) membaca alam nasyrah dan surah al-kafirun. Semoga kita bisa mengamalkannya.
Muhammad Hamdan
Romadlon, 23, 1441 H