BERITA TERBARU
: - Selasa, 23-07-2024
  • 6 tahun yang lalu / Tema Akademi daplam proses update, dengan beberapa perbaikan pada sistem penambahan style warna baru bernama Donker
  • 7 tahun yang lalu / Tema Akademi untuk Sekolah berbasis CMS WordPress, Rilis tanggal 11 Juli 2017

MENGHADIRKAN RASULULLAH SAW

Nikmat Allah aza wa jalla yang dianugerahkan kepada kita, yang sering tidak kita sadari akan hadirnya nikmat tersebut, bahkan oleh sebagian saudara muslim dilupakan, padahal nikmat tersebut adalah nikmat yang luar biasa yang pernah didambakan Nabi Muasa alaihis salam adalah “kita dipilih Allah aza wa jalla sebagai ummat Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam.

Peristiwa, dimana Nabi Musa alaihis salam memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk dijadikan ummat Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam diriwayatkan oleh Ibnu Syihab (dalam Hilyatul Auliya) sebagai berikut :
Sesungguhnya Musa bin Imran alaihis salam suatu hari berjalan di sebuah jalan, kemudian al-Jabbar jalla jalaaluhu (Yang Maha Perkasa dan Pemilik Keagungan) memanggil : Wahai Musa. Mendengar suara panggilan tersebut, Musa melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak menemukan sesuatu. Kemudian ia mendengar panggilan yang sama untuk kedua kalinya : Wahai Musa bin Imran. Mendengar suara panggilan tersebut, Musa melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak menemukan sesuatu, kemudian ia gemetar, kemudian Musa mendengar panggilan untuk yang ketiga kalinya : Wahai Musa bin Imran, ana allah laa ilaaha illa ana (Aku Allah tidak ada Tuhan selain Aku). Kemudian Musa menjawab : Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, kemudian Musa merebahkan badannya dan bersujud.
Kemudian Allah berfirman : Wahai Musa bin Imran angkatlah kepalamu. Kemudian Musa mengangkat kepalanya, lalu Allah berfirman kepada Musa : Wahai Musa, jika kamu senang berdiam di bawah Arasy-Ku saat hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Ku, wahai Musa : Bersikaplah kamu kepada anak yatim seperti ayah yang menyayanginya (menolong dan tidak menelantarkan anak yatim), bersikaplah kamu kepada janda seperti suami melindungi dengan sepenuh hati (ka zauji al’ashub, menolong dengan ihlas tanpa pamrih seperti suami menolong istrinya), Wahai Musa bin Imran kasih sayangilah kepada sesama niscaya Allah mengasihi kamu, Wahai Musa (tadiinu tudaanu) seperti halnya menghutangi pasti akan kembali.
Wahai Musa bin Imran, beritakalah kepada Bani Israil “Sungguh siapa yang bertemu dengan-Ku sedangkan ia tidak berterima kasih kepada Muhammad maka ia akan Aku masukkan neraka, walau Ibrahim kesayanganku (kholili), dan Musa kalam-Ku (kalimii).
Musa bertanya kepada Allah : Siapa Muhammad ? Allah berfirman : Demi kemuliaan-Ku dan keperkasaan-Ku (wa izzatii wa jalalii), Aku tidak akan menciptakan makhluk yang mulia di hadapan-Ku kecuali aku tuliskan namanya bersama namaku di Arasy sebelum Aku menciptakan langit dan bumi, matahari dan bumi selama dua ribu tahun. Demi kemuliann-Ku dan keperkasaan-Ku (wa izzatii wa jalalii), Sungguh surga aku haramkan untuk semua makhluk-Ku kecuali Muhammad dan ummatnya masuk ke surga terlebih dahulu (ummat Nabi selain ummat Nabi Muhammad masuk surganya menunggu seluruh ummat Nabi Masuk surga).
Musa bertanya kepada Allah : Siapa ummat Muhammad itu ? Allah berfirman : Mereka ummat yang selalu memuji, mereka memuji Allah dalam setiap keadaan, saling mempererat antar sesama (bersilaturrahim), mereka bersuci, berpuasa di siang hari, menjadi rahib di malam hari (beribadah), mereka dimasukkan surga karena bersaksi “tiada Tuhan selain Allah
Kemudian Nabi Musa alaihis salam berkata kepada Allah swt : “Ya Allah jadikanlah aku Nabi dari ummat mereka”, Allah berfirman : Nabinya Ummat ini ?, Musa berkata : “Jadikan aku bagian dari Ummat Nabi tersebut”, Allah berfirman : Engkau mendahuluinya, dan mereka hadir sesudahmu, akan tetapi kamu akan Aku kumpulkan antara dirimu dan mereka di tempat kediaman Pemilik Kebesaran.

Ketahuilah ! Keistmewaan ummat Nabi Muhammad yang tidak diberikan kepada ummat Nabi sebelumnya adalah “Allah tidak akan mengazab ummat Nabi Muhhamd selagi beliau berada di lingkungannya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa taala berfirman dalam surah al-Anfal ayat 33

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ

Artinya :
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun

Menurut salah satu riwayat yang dikemukakan oleh al-Qurthubi, ayat ini ditunkan sehubungan dengan Abu Jahal melantunkan doa :

ٱللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ ٱلۡحَقَّ مِنۡ عِندِكَ فَأَمۡطِرۡ عَلَيۡنَا حِجَارَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ أَوِ ٱئۡتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٖ

“Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”.

Kemudian Allah subhanahu wa taala menurunkan surah al-anfal ayat 33 berikut

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini mengutip perkataan Ibnu Abbas ra seubungan dengan firman Allah subhanahu wa taala :

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ

Allah subhanahu wa taala tidak akan menurunkan azab-Nya kepada suatu kaum, sedangkan nabi-nabi mereka berada di antara mereka, hingga Allah mengeluarkan nabi-nabi itu dari kalangan mereka. Kemudian Ibnu Abbas membaca ayat

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ

Maksudnya di kalangan mereka terdapat orang-orang yang ditakdirkan oleh Allah termasuk orang yang beriman, lalu mereka meminta ampun.

Ayat di atas memberikan gambaran kepada kita, jika kita bisa menghadirkan Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam dalam kehidupan kita, maka Allah swt tidak akan menurunkan azab kepada kita. Prof. Nazaruddin Umar, pada kesempatan menyampaikan ceramah pada Haul KH. Abdurrahman Wahid menyampaikan, pasword untuk menghadirkan Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam menyebut nama beliau dengan “Thoha dan Yasin”. Imam Turmudzi pemilik kitab Shohih Turmudzi berkata “Siapa yang di rumahnya menyimpan kitabku, Rasulullah hadir di rumah tersebut”. Membaca sholat kepada Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam dengan penuh keihlasan dan berharap ridlo Allah dapat juga menghadirkan Rasulllah saw.

Menghadirkan Rasulullah :
Menghadirkan Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam menjadi sebab diangkatnya siksa kubur bagi seseorang, sebagaiamana riwayat Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-Haitami asy-Syafii dalam kitabnya “Addurrul Mandhud fi Sholati wa Salami ala Shohibil Maqom al-Mahmud” sebagai berikut :
Seorang perempuan datang menemui Hasan al-Bashri, ia berkata kepadanya : Putriku meninggal dunia, dan aku berkeinginan dapat bertemu dengannya dalam mimpi. Hasan al-Bashri berkata kepada perempuan tersebut : Kerjakan sholat sunnah empat rokaat sesudah sholat isya, setiap rokaat bacalah al-Fatihah kemudian bacalah alhaakumut takatsur sekali, lalu tidurlah dan bacalah sholawat nabi sampai kamu tidur. Kemudian perempuan itu lalu ia mengerjakan apa yang dinasehatkan oleh Hasan al-Bashri, ternyata dalam mimpinya perempuan itu melihat anaknya disiksa dengan siksaan yang sangat pedih. Esoknya ia mendatangi Hasan al-Bashri lagi dan menceritakan yang dilihatnya dalam mimpi, kemudian Hasan al-Bashri menasehati perempuan itu : Bersedakalah untuk putrimu, dengan sedekah itu boleh jadi dengan sedekah tersebut Allah aa wa jalla memberi maaf kepada putrimu, kemudian perempuan itu pulang dan melaksanakan nasehat Hasan al-Bashri.
Pada malam itu, saat Hasan al-Bashri tidur ia melihat putri perempuan tersebut dalam keadaan baik dan menerima nikmat Allah, ia berkata kepada Hasan al-Bashri : Apa kau mengenaliku ? Aku putri perempuan yang kau perintahkan bersholawat kepada Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam, kemudian Hasan al-Bashri berkata padanya : Sungguh ibumu bercerta kepadaku tetang keadaanmu di dalam kubur tidak seperti yang kulihat ini. Maka putri perempuan itu berkata : Ya, ibuku melihat keadaanku di lam barzah seperti yang diceritakan kepadamu. Hasan al-Bashri bertanya : Bagiana kau bisa mendapat kemuliaan seperti ini (terbebas dari siksa kubur dan memperoleh kenikmatan kubur). Perempuan itu berkata : Aku bersama tujuh puluh ribu orang disiksa di alam barzah, maka suatu saat ada seorang sholih melintasi pekuburan ini, ia membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam sekali, dan pahalanya dihadiahkan untuk ahli kubur di pemakaman ini, kemudian Allah azza wa jalla menerima bacaan sholawat tersebut sebagai hadiah untuk kami, sehingga dengan barokah bacaan sholawatnya Allah membebaskan siksa kubur kepada kita di alam barzah, dan sampailah kebahagiaanku seperti yang kau lihat dan kau saksikan saat ini.

Kejadian Zaman Nabi Musa alaihis salam
Barokah menghadirkan Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam juga dialami oleh seorang Bani Israil yang semasa hidupnya berbuat maksiat, akhirnya diampuni dosa-dosanya oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Wahab bin Munabih dalam Hilyatul Auliya.
Wahab bin Munabih bercerita : Ada seorang laki-laki Bani Israil berbuat maksiat kepada Allah selama dua ratus tahun, kemudian meninggal dunia, kemudian jenazahnya dibuang di tempat sampah. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa alaihis salam, supaya mengambil jenazah laki-laki tersebut dan mensholatinya. Nabi Musa alaihis salam berkata : Ya Rabbi, seluruh masyarakat Bani Israil bersaksi (mengetahui) bahwa laki-laki itu bermksiat kepada-Mu selama dua ratus tahun, maka kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa : Aku perintahkan demikian kepadamu agar kau mensholati jenazahnya karena setiap membaca kitab Taurat dan melihat tulisan nama Muhammad alaihis salam ia menciunya (mencium kitab Taurat), dan meletkkannya di pelupuk matanya, dan bersholawat kepada Muhammad alaihis salam, maka Aku berterima kasih atas perbuatannya (membalasnya), dan Aku mengampuni dosa-dosanya, dan Aku anugerhkan istri tujuh puluh bidadari di surga.

Hadirnya Rasulullah Dalam Mimpi Seseorang
Kenikmatan yang tiada tara jika seseorang bermimpi melihat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam mengapa demikian ? Melihat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam dalam mimpi sama dengan melihat beliau saat beliau masih hidup. Sabda Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam Shohih Muslim berikut :

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ رآنـي في الـمَنامِ فقدْ رآنـي فإنَّ الشيطانَ لا يَتَمَثُّلُ به

Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata : Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku.

Ketahuilah ! Memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam dapat menjadi sebab seseorang bisa mimpi bertemu beliau, maka bisa memperoleh perlakuan yang istimewa dari beliau. Di bawah ini antara lain kisahnya :

Kisah Asy-Syibli :
Abu Bakar bin Muhammad bin Umar berkata (As-Sakhowi dalam al-Qoul al-Badi fi Sholati ala Habibi al-Syafi ) : Aku berada di samping Abu Bakar bin Mujahid, kemudian datanglah Asy-Syibli, lalu Abu Bakar bin Mujahid berdiri menyambut Asy-Syibli kemudian ia memeluk dan mencium keningnya, maka aku katakan kepada Abu Bakar bin Mujahid : Wahai Junjunganku anda melakukan yang demikian kepada Asy-Syibli padahal anda dan seluruh masyarakat baghdad menggambarkan (menganggap) atau merek berkata : Sungguh ia (asy-Syibli) adalah majnun ! Maka Abu Bakar bin Mujahid berkata : Aku melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam kepadanya. Demikian ini, sungguh aku bermimpi melihat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam menyambut Asy-Syibli beliau berdiri dan mencium keningnya, maka aku berkata : Ya Rasululllah apakah yang menyebabkan anda memperlakukan yang demikian kepada syibli ! Beliau menjawab : Ya, ia (Asy-Syibli) setiap selesai sholat ia membaca (pen-dua ayat akhir surah at-Taubah) :

لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُلۡ حَسۡبِيَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ

Kemudian dilanjutkan membaca sholawat kepada Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam
Dalam suatu riwayat disebutkan : Ia (asy-Syibli) setiap selesai sholat selalu membaca “laqad jaa akum” kemudian diikuti membaca Sholla Allah ‘alaika ya Muhammad sebanyak tiga kali.

Sholawat Imam Syafii :
Disebutkan dalam dalam kitab ash-sholatu wal busyro fish sholati ala khoiril al-basyar, Majdid ad-din Muhammad bin Yaqub al-Fairuz Abadi. Abi Hasan Asy-Syafii bercerita : Aku melihat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam dalam tidurku, maka aku tanyakan kepada beliau : Ya Rasulallah, dengan balasan apa Muhammad bin Ibdris asy-Syafii rihamakumullah ketika membaca sholawat kepadamu dalam kitab ar-Risalah (karya Imam Syafii) :

وصلى الله على مـحمد كلما ذكره ذاكر وغفل عن ذكره غافل

Rasulallah menjawab shalla Allahu alaihi wa sallam : Upah yang diterima atas apa yang dilakukan adalah di hari kiamat ia tidak akan dihisab.

Dalam riwayat semisal dari Ibnu Bunaanun, ia berkata : Aku melihat Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam dalam tidurku : maka aku tanyakan kepada beliau : Ya Rasulallah, Muhammad bin Idris apakah ada sesuatu yang memberi manfaat baginya atau ada kekhususan untuknya ? (pen-anugerah yag diterimakan kepada Imam Syafii) Rasulullah menjawab : Ya, aku memohon kepada Allah supaya tidak menghisab (Muhammad bin Idris asy-Syafii) di hari kiamat, aku bertanya : Sebab apa (pen-amal apa yang menyebab ia memperoleh anugerh itu) ya Rasulallah ? Rasulallah menjawab : Ia bersholawat kepadaku dengan bacaan sholawat yang tidak dibaca oleh selainnya (orang lain). Aku bertanya kepada Rasulallah : Bagaimana ia bersholawat kepadamu ? Rasulullah menjawab : Jika ia bersholawat kepadaku ia membaca :

اللهُمَّ صلى على سيدناَ مُـحمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوانَ ، وصلى على سيدنا مـحمد كلما غَفَلَ عَنْ ذِكْرِه الغَافِلُوانَ

Bagaimana Menghadirkan Rasulullah dalam Mimpi ?
Banyak cara yang dilakukan oleh para salafus sholihin untuk berikhtiar agar berkesempatan memperoleh anugerah melihat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam. Kebanyakan orang yang pernah dijumpai Rasul dalam mimpi adalah mereka yang memperbanyak membaca sholawat kepada beliau. Salah satu bacaan sholawat yang insyallah bisa dijadikan sarana untuk bertemu beliau adalah sebagaimana yang ditulis oleh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya “Afdlolus Sholawat ala Sayyid as-Sadaat”. Sholawat yang dimaksud adalah

اللهُمَّ صلى على روح مـحمد في الأرواح وعلى جسده في الأجساد وعلى قبره في القبور

Yusuf bin Ismail an-Nabhani mengatakan, Imam asy-Syarani mengatakan : membaca sholawat ini akan mengantarkan seseorang mimpi bertemu Rasulullah, siapa yang mimpi bertemu Rasulullah kelak di hari kiamat akan berjumpa Rasulullah, siapa yang bertemu Rasulullah di hari kiamat akan diberi syafaat beliau, siapa yang diberi syafaat beliau aka minum di telaga Rasulullah di surga dan tidak akan terbakar api neraka.

Kisah Syafaat Rasulullah untuk Mayyit Ahli Membaca Sholawat
Abu Hafsh Umar bin Hasan as-Samarqondi bercerita yang bersumber dari gurunya, gurunya meriwayatkan dari ayahnya, ia (ayah guru Abu Hafsh) bercerita : Saya mendengar seorang laki-laki di Harom (Makkah al-Mukarromah) banyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam di mana-mana tempat ia berada, di Masjidil Harom, di Baitullah, di Arafah, di Mina, maka aku bertanya kepadanya : Wahai laki-laki sesungguhnya di setiap tempat kamu hanya membaca itu saja, maka apa yang ada di benak pikiranmu hingga kau tidak menyibukkan untuk berdoa, dan juga tidak menunaikan sholat sunnah, kecuali kamu hanya bersholawat kepada Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam ?
Laki-laki itu menjawab : Aku berangkat dari Khurasan menunaikan hajji ke Baitullah, dan anakku ikut bersamaku, ketika sampai di Kufah anakku jatuh sakit dan sakitnya menjadi lebih parah sampai ia meninggal dunia. Maka pada waktu ia meninggal dunia aku tutup kepalanya dengan kain selendang (pakaian yang dililitkan) kemudian selendang itu terbuka dan aku mendatanginya, maka aku melihat wajahnya seperti wajah khimar, dan ketika aku melihat hal ini pikiranku menjadi kacau sebab hal ini, dan aku menjadi sangat sedih. Kemudian dalam diriku berkata : Bagaimana jika manusia melihat keadaan yang menimpa anakku, dan aku duduk di sampingnya dalam keadaan sedih sekali ? Maka aku mengambil kesempatan untuk istirahat, kemudian aku tertidur.
Saat aku tidur, aku melihat dalam tidurku seakan ada seorang laki-laki yang mandatangiku, kemudian ia mendekati anakku dan menyingkap tutup kepala anakku lalu ia melihat wajah anakku kemudian menutupnya. Kemudian ia berkata kepadaku : Apa kesedihan yang sangat kau alami karena musibah yang menimpa anakmu ini ?, maka aku katakan : Dan bagaimana tidak menjadi sedih, dengan cobaan yang menimpa anakku seperti ini ! Maka laki-laki itu berkata : Aku beri kabar gembira, Sesungguhnya Allah aza wa jalla pasti menghilangkan cobaan ini dari anakmu
Ayah guru Abu Hafsh berkata : Kemudian tutup wajah anak itu dibuka dan ia menemukan wajah anaknya berubah menjadi bulan purnama. Maka ditanyakan kepada laki-laki tersebut : Demi Allah siapa kamu, maka sungguh kehadiranmu membawa keberkahan ? maka laki-laki itu berkata : Ana al-Mushthofa (nama lain Nabi Muhammad), dan ketika berucap demikian maka aku gembira sekali, kemudian aku memegang ujung selendang beliau dan aku gulungkan di tanganku, maka aku berkata pada beliau :

بـحق الله ياسيدي يارسول الله إلا أخبرتنـي بالقصة

Dengan hak Allah Ya Sayyidi Ya Rasullah beri tahu aku mengapa kejadian ini terjadi.
Maka Rasulullah saw menjawab : Sungguh anakmu memakan riba, dan sesungguhnya hukum Allah azza wa jalla, siapa yang memakan riba saat meninggal dunia wajahnya berubah seperti wajah khimar, hal ini bisa terjadi di dunia maupun di ahirat, dan tetapi anakmu mempunyai kebiasaan membaca sholawat kepadaku setiap malam menjelang tidur sebanyak seratus kali, maka ketika cobaan ini menimpa anakmu sebab memakan riba, maka malaikat mendatangiku menghantarkan amal (bacaan sholawat) dari ummatku, maka aku mendapat khabar keadaan anakmu, lalu aku memohon kepada Allah untuk mensyafaati anakmu.
Kemudian aku terbangun, lalu aku buka kain yang menutupi kepala anakku, dan aku menemukan wajah anakku seperti bulan purnama ! Kemudian aku memuji Allah dan bersyukur atas hilangnya cobaan yang menimpa anakku dan aku persiapkan pemakamannya, lalu aku kuburkan anakku. Kemudian aku duduk di sisi kubur anakku sesaat, dan antra aku tidur dan terjaga aku mendengar suara hatif : Apakah kamu mengetahui pertolongan ini yang meringankan (cobaan) anakmu, apa yang menyebabkannya ? Aku berkata : Tidak tahu, kemudian muncul suara : Yang demikian ini sebabnya adalah Sholawat dan Salam kepada Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam.
Maka sekiranya pada diriku tidak pernah meninggalkan Sholawat dan Salam kepada Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bagaimanapun keadaanku saat itu, dan dimanapun aku berada. (As-Sakhowi dalam al-Qoul al-Badi fi Sholati ala Habibi al-Syafi, h.444 )
Peringatan :
Subhanallah, Allah Ghofurun Rohim. Orang yang membiasakan memaca sholawat kepada Nabi sebanyak 100 kali saat hendak berbaring tidru di malam hari diberinya syafaat Rasulullah saat ia meninggal dunia, sehingga ia selamat dari siksa Allah. Maka ada baiknya kita juga membiasakan membaca sholawat Nabi berkaca dari kisah ini, tapi bukan berarti dengan sengaja kita berbuat dosa toh nanti juga mendapat syafaat, ini adalah pikiran yang keliru. Yang benar, kita hidup di dunia tidak bisa lepas dari dosa maka jalan terbaik yang harus kita lakukan adalah senantiasa bertaubat atas segala dosa yang kita berbuat dan beristighfar kepada Allah, sembari istiqomah membaca sholawat Nabi. Insyaallah kelak kita patutu berharap syafaat Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam.

Barokah Menyimpan Rambut Nabi :
Dikisahkan (As-Sakhowi dalam al-Qoul al-Badi fi Sholati ala Habibi al-Syafi, h.270 ):
Di kota Madinah terdapat seorang laki-laki kaya (konglomerat) hartanya banyak, ia memiliki dua anak, kemudian laki-laki itu meninggal dunia dan hartanya dibagi dua, di dalam harta yang diwaris terdapat tiga helai rambut Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam, Makan setiap anak mengambil satu helai rambut dan satu rambut dimiliki berdua. Anak yang tua berkata : Rambut yang sisa satu itu kita potong menjadi dua bagian kemudian kita bagi berdua, anak yang lain berkata : Tidak, Demi Allah akan tetapi aku memuliakan Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam untuk tidak memotong rambutnya shalla Allahu alaihi wa sallam, Maka putra yang tua berkata kepada adiknya : Apakah kamu mengambil tiga helai rambut ini secara adil dari pembagian harta waris ? Maka adiknya berkata : Ya.
Maka Anak yang tua mengambil seluruh harta kekayaan ayahnya, dan adiknya mengambil tiga helai rambut Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam. Maka rambut itu disimpan di sakunya, dan ia mengeluarkan rambut tersebut dan memandangnya, kemudian bersholawat kepada Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam dan mengembalikan lagi ke dalam sakunya. Maka ketika sesudah hari itu (beberapa saat setelah pembagian harta waris), anak yang tua hartanya habis, dan harta anak yang kecil bertambah besar. Maka setelah menempuh hidup beberapa hari kemudian ia meninggal dunia, maka sebagian orang-orang sholih melihat Nabi shalla Allahu alaihi wa sallami mimpinya, beliau bersabda pada orang-orang sholih :
Katakan kepada semua manusia : Barang siapa yang mempunyai hajat kepada Allah taala, maka berziaralah ke kuburan anak tersebut (anak yang menerima warisan tiga helai rambut Nabi) dan memohonlah kepada Allah, maka Allah mengabulkan hajatnya. Sejak saat itu kuburan anak tersebut banyak diziarahi orang mereka mendatangi dengan mengendarai kendarannya (tunggangannya) maupun berjalan kaki.

Terpenuhinya Hajat Berkah Bacaan Sholawat
Anas ra. berkata : Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda : barang siapa yang menuniakan sholat (sunnah) empat rokaat di malam senin, dan pada setiap rokaat membaca al-Fatihah satu kali, kemudian diikuti membaca Qulhu Allahu Ahad sebanyak 11 kali pada rokaat pertama, membaca Qulhu Allahu Ahad sebanyak 21 kali pada rokaat kedua, membaca Qulhu Allahu Ahad sebanyak 30 kali pada rokaat ketiga, membaca Qulhu Allahu Ahad sebanyak 40 kali pada rokaat keempat, kemudian salam lalu membaca Qulhu Allahu Ahad sebanyak 75 kali, kemudian memohon ampun untuk dirinya dan kedua orang tuanya sebanyak 75 kali, kemudian membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam sebanyak 75 kali, kemudian berdoa memohon atas terkabulnya hajat yang dikehendaki, maka Allah sungguh akan memenuhi permintaannya. Inilah yang disebut sholat hajat. (As-Sakhowi dalam al-Qoul al-Badi fi Sholati ala Habibi al-Syafi )

Faidah :
Sebagai ummat Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam sepatutnya kita menghadirkan beliau Rasulullah dengan memperbanyak membaca sholawat kepada beliau, membacanya memberi manfaat bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Bahkan saat pandemi covid-19 menjadi wabah mengerikan di abad ke-21 ini, sudah semestinya kita menjadikan bacaan sholawat sebagai sarana taqarrub kepada Allah subhanahu wa taala sekaligus mewujudkan kecintaan kita kepada Nabi agung, Nabi mulia, Nabi akhir zaman, Nabi yang senantiasa membela ummatnya, Nabi yang karena menyebut namanya Allah menolong hamba-Nya. Maka ada baiknya kita renungkan riwayat sahabat Jabir radliyallahu anhu sebagai berikut :

عن جابر رضيالله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ صلى عليَّ في كل يومٍ مئةَ مرة قضى الله له مائة حاجةٍ، سبعين منها لآخرته وثلاثين منها لدنياه

(رواه ابن منده)

Diriwayatkan dari Jabir ra., ia berkata : Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang bersholawat kepadaku setiap hari seratus kali maka Allah akan memenuhi hajatnya sebanyak seratus macam, tuju puluh bagian hajatnya akan dianugerahkan Allah di akhirat, dan tiga puluh bagian sisanya dianugerahkan Allah di dunia. (HR. Ibnu Mundih)

Muhammad Hamdan
Renungan Romadlon, 26, 1441 H

SHARE

TINGGALKAN KOMENTAR

Pengumuman

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA TP. 2023-2024

Pengumuman

Arsip

Kategori